Pelatihan Tukang untuk Pembangunan Rumah Contoh Tahan Gempa dengan Teknologi Balutan Ferosemen

Desa Mekkatta Selatan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat

Hotel 1

Alfian Philno Soriton melatih tukang di lapangan.

Pada tanggal 3 Mei 2021, Yayasan Sheep Indonesia mengadakan pelatihan tukang (on the job training) untuk pembangunan rumah contoh tahan gempa dengan balutan lapisan ferosemen di Desa Mekkatta Selatan, Kab. Majene, Sulawesi Barat. Alfian Philno Soriton sebagai Koordinator Teknis di lapangan dan sebagai perwakilan dari tim Dr. Teddy Boen, melatih 22 orang tukang yang merupakan perwakilan dari 3 desa, yakni Desa Mekkatta Selatan dan Desa Kayuangin Kec. Malunda, Kab. Majene; serta Desa Orobatu, Kec. Tapalang, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat.

Pelatihan berkaitan dengan cara membangun rumah tembokan tahan gempa dengan balutan ferosemen maupun cara memperkuat/retrofit rumah tembokan yang sudah berdiri agar tahan terhadap gempa bumi. Pelatihan dilanjutkan dengan praktek langsung di lapangan, dimulai dari persiapan material, hingga pelaksanaan pembangunan.

Ternyata di Sulawesi Barat, material pasir setempat yang umum diperoleh dari sungai dan terlalu banyak lumpur, sehingga banyak penduduk yang menggunakan pasir laut. Pasir laut boleh digunakan tetapi harus dilakukan proses “pencucian pasir” dengan cara pasir disiram dengan air tawar yang mengalir agar lumpur maupun kadar garamnya berkurang (Lihat video proses pencucian pasir). Untuk pengamanan terhadap karat, kawat anyam yang digunakan adalah kawat anyam yang dilindungi dengan lapisan plastik, atau kawat anyamnya dicat.

Tim Dr. Teddy Boen selaku penggagas dari cara ini turut serta mendukung pelatihan ini secara virtual. Setelah pelatihan selesai, pembangunan rumah contoh ini dilanjutkan oleh 2 tukang dan 3 pekerja. Hingga saat ini, 8 Mei 2021, progress pembangunan rumah contoh sudah sampai tahap pemasangan dinding batako dan perakitan kuda-kuda kayu. Setelah libur lebaran, pelatihan on the job training akan dilanjutkan selama 4 hari di 3 desa tersebut untuk cara memperkuat/retrofit rumah tembokan yang sudah berdiri.

Denga adanya pembangunan rumah contoh maupun praktek memperkuat/retrofit ini diharapkan di kemudian hari masyarakat dapat secara mandiri membangun ataupun memperkuat rumah tembokan dengan cara balutan lapisan ferosemen yang lebih sederhana, cepat, praktis, dan ekonomis.